Dikesempatan yang telah ditentukan, kami sempat mendaki Jabal Abu Qubais di sebelah utara ke Bukit safa dan Marwah. Berada di kemuncak Abu Qubais, perasaan menikmati panorama dari puncak ketinggian ini membawa hati semakin mendekati penciptanya. Jauh di sebelah utara kelihatan sayup-sayup kemuncak Bukit Cahaya...Jabal Nur...teguh berdiri dipuncak yang paling tersohor itu terletaknya gua hiraq.. tempat yang telah dipilh oleh Jibril untuk menemui kekasihnya...menyampaikan bingkisan iqra'...
Perasaan berada dipuncak ini sewaktu senja hadir membawa akal dan hati mengembara kembali jauh ke 1437 tahun kebelakang...sewaktu nabi s.a.w membawa hati yang lara..mengatur tapak2 ke bukit cahaya ini..mendaki perjalanan yang menyiksakan ke puncak bukit dan melabuhnya diri saban ketika di gua hiraq..merenung jauh ke selatan...dengan air mata yang bergenang dan hati yang patah.. lirikan matanya ke arah pundak2 api di kota mekah yang penuh dengan keriangan, kegembiraan pesta, kealpaan..hati menjadi kusyuk dlm kejahilan...risau hatinya hanya utk kaum yang dikasihinya yang sudah lama tiada diberikan peringatan. Begitulah kasihnya pada umatnya yang akhirnya mengkhianatinya.. Gambaran kronologi ini secara tiba-tiba melintas dan menjadi bayang2 dalam benak kami...ia se akan-akan wayang yang terpapar di langit mencerita satu persatu perjuangan rasulullah s.a.w. Maka benarlah "sekiranya tuhan mengkehendaki berlakunya sesuatu kejadian...maka ia pasti akan berlaku...".
No comments:
Post a Comment